Saturday, May 9, 2020

Realita Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar di Era Milenial 4.0

Realita Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar di Era Milenial 4.0

 

Mabrorotul Maghfiroh

20170701052035

azroh.lovers@gmail.com

 

Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Institut Agama Islam Negeri Madura


Dengan melemahnya penanaman nilai-nilai karakter pada anak didik sejak sekolah dasar akan berimbas pada penyimpangan perilaku dan nilai kemanusiaan pada perkembangan anak berikutnya. Pada era milenial ini kesadaran orang tua dan guru akan pentingnya suatu pendidikan yang berkualitas bagi anak-anaknya semakin meningkat, sekolah yang berkualitas semakin dicari dan sekolah yang mutunya rendah semakin ditinggalkan. Pendidikan sangat berperan dalam hal ini untuk mengembangkan aspek kepribadian manusia yang mencakup kepribadian individu yang berkarakter baik.

Nilai-nilai yang berkembang saat ini menuntut kesiapan setiap anak bangsa dalam membangun kualitas sumber daya manusianya. Bangsa yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang menguasai IPTEK dan IMTAQ yang dilandasi oleh nilai-nilai karakter adalah bangsa yang mampu bersaing dengan negara lain.

Era milenial sekarang ini berbeda dengan era sebelumnya, dimana menuntut kesiapan guru dan siswa dalam menghadapi derasnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis internet online. Pada era milenial ini setiap siswa dihadapkan kepada tantangan digitalisasi ilmu pengetahuan yang bersumber tidak hanya dari guru, melainkan dari internet dan kecanggihan teknologi digital. Dengan demikian, siswa sekolah dasar tidak akan lepas dari pengaruh dan dampak kemajuan teknologi yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Mengahdapi kondisi nyata seperti ini, maka dibutuhkan kesiapan berbagai pihak agar kemajuan teknologi tidak berdampak negatif terhadap masa depan anak-anak.

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini dirasakan begitu pesat, namun di sisi lain guru dan orang tua merasa ketakutan jika anak hidup dalam ketidak teraturan dan bebas nilai. Pendidikan nilai karakter bagi anak sekolah dasar menjadi sangat penting untuk ditanamkan oleh guru di sekolah dan di rumah oleh setiap orang tua siswa.

Belakangan ini prestasi intelektual anak-anak Indonesia mengalami peningka-tan cukup baik dengan banyaknya prestasi di berbagai olimpiade sains internasional, namun kemunduran justru terjadi pada aspek lain yang amat penting, yaitu aspek moral. Kemunduran pada aspek ini menyebabkan krisis pendidikan akhlak dalam dunia pendidikan, sehingga dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat menahan laju kemerosoton akhlak yang terus terjadi. Keberadaan media berbasis online turut berpengaruh dalam perubahan pandangan hidup dan perilaku siswa peserta didik dan generasi muda pada umumnya, pengguna internet di tanah air didominasi oleh generasi muda  khusus kalangan pelajar di Indonesia dengan kelompok usia 10-14 tahun.

Melihat beberapa kasus pelanggaran akhlak yang terjadi pada peserta didik, tampak jelas tidak tertanamnya dengan baik mana akhlak yang mesti dijadikan karakter dan mana akhlak yang terlarang. Padahal seseorang akan dikatakan memiliki iman yang benar dan sesuai syariat Islam jika ia memiliki karakter akhlak yang baik. Jadi, akhlak yang baik merupakan tanda kesempurnaan iman. Jika pendidikan akhlak dibangun berdasarkan worldview yang benar, metode yang tepat, dan praktik yang integral pada setiap proses pendidikannya, maka bangunan karakter anak didik akan mudah terbentuk, khususnya di lingkungan sekolah.

Pendidikan karakter adalah sebuah proses atau usaha untuk membentuk perilaku peserta didik yang tercermin dalam kata, sikap, perbuatan berdasarkan nilai, norma, dan moral luhur melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Kementrian Pendidikan Nasional telah merumuskan 18 nilai-nilai pendidikan karakter yang akan ditanamkan pada diri peserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa. Nilai-nilai karakater yang dimaksud adalah, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat / komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Penerapan pendidikan karakter memerlukan pendeka-tan personal secara terus menerus dari semua guru, konselor, maupun orang tua di rumah.

Fakta dari rendahnya nilai prososial di kalangan siswa perlu mendapat perhatian serius khususnya dalam konteks bimbingan dan konseling di sekolah yang semuanya memberi implikasi kepada program bimbingan konseling sekolah yang lebih antisipatif dan preventif. Bimbingan dan konseling bagi siswa yang memiliki sikap prososial rendah sangat perlu diberikan pemberian layanan konseling, hal ini adalah suatu upaya untuk mengurangi dan mencegah budaya anti sosial di kalangan siswa.

Guru BK atau konselor dalam menjalankan tugasnya memiliki kekuatan sekaligus kelemahan, perihal tersebut merupakan sebuah tantangan.Kekuatan yang dimiliki oleh Guru BK adalah kekuatan dalam menguasai segala ilmu bimbingan konseling dengan teknik atau terapi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada siswa baik secara teoritis maupunpraktis.

Seorang pendidik yang bijaksana, akan mencari metode alternative yang lebih efektif dengan menerapkan dasar-dasar pendidikan yang berpengaruh dalam mempersiapkan anak secara mental dan moral, saintikal, spiritual, dan etos sosial, sehingga anak dapat mencapai kematangan yang sempurna, memiliki wawasan yang luas dan berkepribadian integral. Menurut Abdullah Nasih Ulwan metode tersebut di antaranya: Pertama, keteladanan, salah satu metode pendidikan yang dianggap besar pengaruhnya terhadap keberhasilan proses belajar mengajar adalah metode pendidikan dengan keteladanan.

Yang dimaksud metode keteladanan di sini yaitu suatu metode pendidikan dengan cara memberikan contoh yang baik kepada para peserta didik, baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. Keteladanan dalam pendidikan merupakan bagian dari sejumlah metode paling efektif dalam mempersiapkan dan membentuk anak secara moral, spiritual, dan sosial. Kedua, pembiasaan, pembiasaan dalam pendidikan anak sangat penting, terutama dalam pembentukan kepribadian, akhlak dan agama. Karena dengan pembiasaan-pembiasaan agama, akan masuk unsur-unsur positif dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Semakin banyak pengalaman agama yang didapatnya melalui pembiasaan itu, akan semakin banyak unsur agama dalam pribadinya dan semakin mudah anak memahami ajaran agama.

Pendidikan memang harus mampu menghadapi tantangan Zaman, karena itu peran sekolah dalam membina karakter anak-anak menjadi sangat penting. Pengetahuan, keterampilan, dan moralitas yang tinggi menjadi pondasi yang kuat bagi setiap anak dalam menjalani kehidupannya. Dengan pendampingan dan pendidikan yang tepat maka mereka akan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan zamannya. Tidak heran jika pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang harus dijalankan setiap institusi pendidikan.

Ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, yaitu faktor keluarga (orang tua), sekolah, dan lingkungan. Pertama, keluarga, keluarga merupakan lingkungan pertama anak mendapat pendidikan. Begitu pula kepribadian anak dibentuk pertama kali di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, orang tua dan seluruh keluarga harus memberikan pendidikan dan pengarahan ke pengembangan potensi dan fitrah anak. Pada dasarnya, seorang anak belajar banyak hal hanya dengan berada dekat orang tuanya dan melihat apa yang mereka kerjakan.

Hal yang harus diketahui dan dipahahami orang tua dalam mendidik anak di era 4.0. yaitu: Pertama, menjaga komunikasi dengan baik, anak-anak lebih sering berinteraksi dengan teknologi dari pada dengan orang tua. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merubah cara berfikir dan berprilaku orang tua, misalnya untuk membuat anak tidak rewel maka orang tua akan memberikan gadger kepada anak maka anak akan lebih leluasa untuk mengakses informasi-informasi tanpa pengawasan dari orang tua. Kedua, mengetahuai trend yang digandrungi anak agar tahu cara memfilternya, orang tua tidak bisa melarang anak untuk tidak menggunakan teknologi di era 4.0 ini, hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan orang tua adalah selalu mendampingi anak dalam menggunakan gadget agar orang tua tau apa yang dan dapat memfilter konten-konten yang dapat membahayakan bagi anak.

Kedua, sekolah, sekolah merupakan lingkungan kedua yang bisa mempengaruhi perkembangan anak. Yang berperan dalam pendidikan anak di sekolah adalah guru/pendidik. Dimana guru diberi tanggung jawab untuk melanjutkan pendidikan anak dari orang tua/keluarga. Ketika anak sudah masuk di lingkungan sekolah, maka ia dianggap sudah bisa berfikir dan diharapkan mampu menerima pelajaran dari gurunya. Pelajaran yang disampaikan oleh guru diharapkan mampu membangun dan mengembangkan potensi anak sesuai dengan kebutuhan zaman.

Pendidikan karakter pada anak sekolah dasar merupakan fondasi yang amat penting dalam membangun kepribadian baik di masa perkembangan maupun untuk masa depannya. Guru di sekolah merupakan teladan karakter baik yang dapat dicontoh oleh anak sekolah dasar. Karakter guru yang baik dalam bersikap, berperilaku, bertutur kata dalam berinteraksi dengan anak akan diteladani oleh anak didiknya. Jika karakter guru buruk dalam bersikap, berperilaku, bertutur kata dengan anak didiknya maka anak akan mencontoh karakter buruk tersebut, sebab karakter tidak hanya diajarkan melainkan ditumbuhkembangkan melalui pembiasaan baik dan keteladanan dari orang dewasa (guru).

Pendidikan karakter bagi siswa sekolah dasar di abad 21 era milenial ini menjadi sangat penting ditumbuhkem-bangkan pada anak sekolah dasar. Guru sebagai teladan yang baik dalam menumbuhkembangkan pendidikan karak-ter akan lebih efektif apabila ditopang dengan pendekatan dan media teknologi dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter pada anak sekolah dasar. Inilah tantangan baru bagi guru di era milenial dalam menjalankan peran dan tugasnya sebagai model pendidikan karakter bagi anak agar dapat diteladani.

Ketiga, lingkungan, lingkungan dimana anak itu tinggal dan dibesarkan. Sebagai orang tua yang bijak, maka ia harus mempertimbangkan lingkungan dimana anak tinggal dan dibesarkan. Karena lingkungan yang baik akan berpotensi membentuk karakter yang baik ke anak. Dan sebaliknya, lingkungan yang buruk bisa berpotensi membentuk karakter yang buruk pula.

Pada abad 21 di era milenial ini peran guru tidaklah satusatunya sumber ilmu pengetahuan bagi siswa, namun media dan informasi teknologi memainkan peran baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan anak-anak. Siswa sekolah dasar dapat belajar dengan baik dan senang mengikutinya, jika metode dan media pembelajaran yang diterima oleh anak bervariasi dengan didukung oleh teknologi. Pendidikan memang harus mampu menghadapi tantangan Zaman, karena itu peran sekolah dalam membina karakter anak-anak menjadi sangat penting.

Pengetahuan, keterampilan, dan moralitas yang tinggi menjadi pondasi yang kuat bagi setiap anak dalam menjalani kehidupannya. Dengan pendampingan dan pendidikan yang tepat maka mereka akan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan zamannya. Era milenial 4.0 tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga memunculkan tantangan bagi generasi milenial. Tantangan yang paling dekat adalah kepada anggota keluarga khususnya orang tua. Di era milenial ini, orang tua ditantang untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara mendidik anak. Karena, berbeda generasi maka berbeda pula cara mendidiknya.


 

DAFTAR PUSTAKA

Akhsania, Khayatun Nufus. 2018. Pendidikan karakter prososial di era milenial dengan Pendekatan Konseling Realitas. Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling). Vol. 2 No. 1 Hal.  228-233

Ambarsari, Rika Yuni. 2019. Pendidikan Anak Di Era Milenial. Proceedings of the National Seminar on Women's Gait in sports towards a healthy lifestyle. Vol. No.

Juwita, Dwi Runjani. 2018. Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini Di Era Millennial. At-Tajdid : Jurnal Ilmu Tarbiyah. vol. 7 No. 2.

Murfiah, Uum. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter  Pada  Anak Sekolah Dasar Di Era Milenial. Seminar Nasional Pendidikan Dasar (Sepeda). Vol. No. Hal

Putri, Dini Palupi. 2018. Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital. Ar-Riayah: Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 2 No. 1.

Umroh, Ida Latifatul. 2019. Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Sejak Dini Secara Islami Di Era Milenial  4.0. TaLim : Jurnal Studi Pendidikan Islam. Vol.2 No.2


Friday, April 3, 2020

Dampak COVID-19 Terhadap UN 2020 di Pamekasan

Corona Mengglobal, UN 2020 Tingkat SMA Kabupaten Pamekasan Ditiadakan

 
Siswa SMA di Pamekasan saat mengikuti simulasi UNBK 2020

PAMEKASAN – Pemerintah memutuskan untuk meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2020 akibat pandemi Corona (COVID-19). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengatur mekanisme kelulusan siswa.

Keputusan ini dilakukan demi pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19) yang ada di Indonesia dan sebagai bagian dari sistem respon wabah Covid-19 yang salah satunya adalah memprioritaskan keselamatan kesehatan rakyat. 

Hal ini juga ditekankan oleh Mendikbud Nadiem Makarim dalam Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease, Selasa (24/3/2020) pekan lalu. Hal itu berlaku untuk seluruh sekolah di Indonesia termasuk di Kabupaten Pamekasan.

Salah satu siswa kelas XII SMA di Pamekasan, Aldo mengatakan surat edaran tersebut benar adanya, ia mendapatkan informasi langsung dari kepala sekolah bahwa Ujian Nasional di tahun 2020 ini benar-benar ditiadakan.

“Pada tahun ini kami tidak mengikuti Ujian Nasional dikarenakan adanya virus Corona (COVID-19) dan serentak semua SMA di Pamekasan tidak ada yang mengadakan Ujian Nasional”, terang Aldo melalui telepon, Jumat (03/04/2020), Malam.

Aldo juga mengungkapkan, meskipun Ujian Nasional ditiadakan nilai Ujian Nasional tetap diperoleh dari nilai Ujian Sekolah.

Semenjak wabah Corona (COVID-19) mengglobal, Aldo memanfaatkan waktu belajar hal baru di rumah ia berharap semoga dunia lekas pulih, ungkapnya. (mab/kjdp/pmk)


-Aghfi-

Tuesday, March 31, 2020

Keterampilan Jurnalistik


"Masa Depan Berita Online dan Berita Offline"

Saat ini jurnalistik online sudah tidak asing lagi. Teknologi kertas semakin terdepak oleh teknologi internet. Berbagai perusahaan pers gulung tikar, entah di dalam negeri maupun luar negeri. Lantas mereka mengalihkannya bisnisnya ke media online karena dinilai lebih cepat, ramah lingkungan serta hemat. Implikasinya, kejayaan surat kabar dan media lain berbasis kertas semakin tergeser oleh keberadaan media online berbasis internet.
Dan terbukti, kini internet telah menyulap industri konvensional, menjadi industri berbasis digital. Salah satunya industri media massa. Hingga kini media massa tetap diyakini sebagai alat paling ampuh dalam mempengaruhi opini publik. Industri media cetak, media elektronik serta media online yang terus berkembang pesat dewasa ini, menegaskan bisnis media massa merupakan bisnis yang banyak digemari pengusaha. Trennya sekarang, ekspansi media massa konvensional menuju media online berbasiskan internet semakin semarak.
Mayoritas penduduk Indonesia sudah memanfaatkan media online dan media offline sudah bergeser jauh. Dengan optimalinya penggunaan media online dan menjadikan setiap orang menjadi jurnalis online dan atau citizen journalism akan mempercepat pembangunan nasional.
Secara konseptual, antara media massa cetak dan online memiliki kesamaan dalam hal manajemen redaksi. Tidak ada perbedaan mencolok sistem manajemen redaksi media cetak dan online. Hanya jika mau dibedakan, media online tidak membutuhkan tenaga distributor dan ongkos cetak sebagaimana surat kabar, majalah dan tabloid. Sehingga pihak manajemen redaksi media massa online tidak membutuhkan ongkos produksi dalam jumlah besar. Media massa online hanya membutuhkan sarana jaringan internet dan server.
Ketika terjadi kesalahan pemberitaan, media online bisa langsung melakukan ralat/revisi (pembenaran) secepat mungkin, berbeda dengan media cetak yang harus menunggu terbitan edisi berikutnya. Di samping proses tayang yang cepat, media online juga memiliki keunggulan dalam memaparkan berita secara lengkap dan tuntas. Kelebihannya, setiap pembaca media online bisa langsung memberikan respon balik (tanggapan, sanggahan maupun komentar) terhadap setiap produk berita jurnalistik yang ditayangkan melalui media online.
Dengan demikian, jurnalisme online yang mengandalkan teknologi internet, pada satu sisi menjadi keunggulan luar biasa, tetapi sekaligus menimbulkan ancaman besar. Sebab di samping jurnalisme online itu bersifat praktis, murah serta ramah lingkungan hidup, namun pada aspek lain menimbulkan ancaman berbagai kejahatan dunia maya (siber) dan bencana moral (seperti bahaya pornografi). Hal inilah yang menjadi tantangan para praktisi jurnalisme online dalam berkarya nyata, untuk melahirkan produk atau karya jurnalistik yang semakin mencerdaskan publik.

By: Mabrorotul Maghfiroh (26 Maret 2020)


Sekian dari saya, semoga bermanfaat.

-Aghfi-


Klik link di bawah ini, untuk mendownload dokumen format docx
https://drive.google.com/open?id=1nBP2JFO6q04LCh8fkmqWEp4RndCjaLqH

Wednesday, March 18, 2020

Manajemen Media Jurnalistik (Cetak)


MANAJEMEN MEDIA JURNALISTIK (CETAK)


Mabrorotul Maghfiroh
mabrorotulmaghfiroh.blogspot.com


Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Institut Agama Islam Negeri Madura


Abstrak
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi informasi dan komunikasi, media massa tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan manusia, karena media massa, baik cetak maupun elektronik sudah menjadi kebutuhan hidup. Mulai dari masyarakat kota hingga pedesaan memanfaatkan media massa untuk berbagai keperluan. Melalui media massa, masyarakat minimal mendapatkan beragam hiburan dan informasi terbaru tentang berbagai hal yang terjadi di berbagai belahan dunia. Meskipun terjadi pengecualian, ada masyarakat yang belum menikmati media massa, mungkin hanya bagi masyarakat suku terasing saja. Setiap manusia memiliki kebutuhan informasi yang berbeda–beda. Kebutuhan akan informasi tersebut bisa terpenuhi ketika mereka mengonsumsi media yang menyajikan informasi seputar kebutuhan mereka tersebut. Masyarakat sebagai konsumen pers, sangat selektif memilih informasi. Menurut Djuroto. “Jika penyajian pers tidak sesuai dengan kebutuhannya, jangankan untuk membaca, membeli pun tidak. Minat baca masyarakat terhadap suatu produk pers sangat berpengaruh terhadap kehidupan pers itu sendiri.” Untuk itu, masing–masing personil di bidang redaksi harus memiliki rasa tanggung jawab, peran dan tujuan yang sama terhadap perusahaan. Sehingga, manajemen redaksi bisa menciptakan suasana kerja yang tertata dan terorganisir. Agar mengetahui lebih lanjut artikel konseptual ini akan membahas tentang Manajemen Media Jurnalitistik.
Kata Kunci: Manajemen Media Jurnalistik, Media Jurnalistik

Abstract
Along with the development of the age and information and communication technology, mass media can no longer be separated from human life, because mass media, both print and electronic has become a necessity of life. Ranging from urban to rural communities using mass media for various purposes. Through the mass media, people at least get a variety of entertainment and the latest information about various things happening in various parts of the world. Although there are exceptions, there are people who have not enjoyed the mass media, maybe only for isolated tribal people. Every human being has different information needs. The need for that information can be fulfilled when they consume media that present information about their needs. The public as press consumers, are very selective in choosing information. According to Djuroto. "If the presentation of the press does not meet his needs, let alone reading, not buying. Public interest in reading a press product is very influential on the life of the press itself. " For this reason, each personnel in the editorial field must have the same sense of responsibility, role and purpose for the company. Thus, editorial management can create an organized and organized working atmosphere. In order to find out more this conceptual article will discuss Media Management Journalism.
Keyword: Media Management Juournalism, Media Journalism.




A.   Manajemen Media Cetak
Pengaturan atau biasa disebut manajemen sangat di perlukan oleh perusahaan atau organisasi pers. Manajemen dapat membantu memaksimalkan kinerja untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu satunya dalam organisasi pers visual (media cetak). Manajemen media cetak dapat dilihat dari beberapa hal berikut:

1.      Struktur Organisasi Pers Media Cetak

Secara umum manajemen media cetak terbagi atas dua bagian besar yakni bagian redaksi dan bagian perusahaan. Bagian redaksi membawahi semua semua kegiatan yang berhubungan dengan produk, yakni berita, mulai dari perencanaan peliputan, pencarian berita, pengolahan data, perancangan halaman dan layout. Sedangkan bagian perusahaan membawahi segala kegiatan terkait pemasaran produk, produksi, promosi, sirkulasi, iklan, pengelolaan SDM, berbagai perjanjian kerjasama, dan sebagainya. Semua kegiatan baik pada bagian redaksi maupun perusahaan, dipimpin oleh seorang pemimpin umum.
Pemimpin umum bertanggung jawab menjalankan organisasi perusahaan secara keseluruhan, memegang otoritas tertinggi dari seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan, membawahi semua unit, baik yang ada di dalam lingkup keredaksian maupun perusahaan, namun pada kondisi tertentu tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan.
a.      Bagian Redaksi
Pemimpin redaksi (pemred) merupakan puncak tertinggi dibagian ini. Pemimpin redaksi bertugas menjalankan organisasi keredaksian sehari-hari dan melakukan pengawasan dan pembinaan pada unit kerja di bawahnya. Selain itu, pada kondisi tertentu pemred dapat melakukan fungsinya sebagai wartawan dengan komposisi yang disesuaikan. Pemimpin redaksi bertanggung jawab kepada pimpinan umum. Dalam melaksanakan tugasnya Pemimpin redaksi dibantu oleh:

1)      Redaktur Pelaksana
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional redaksi sehari-hari. Membawahi dan mengoordinasikan kegiatan beberapa unit menajerial di bawahnya. Menjabarkan dan mengawasi pelaksanaan konsep media yang telah digariskan dalam perencanaan peliputan, penulisan hingga penyajiannya. Menyusun rencana kerja redaksi per empat bulan, enam bulan, dan atau per tahun. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengembangan tenaga di redaksi.
Menyelenggarakan rapat evaluasi di antara beberapa unit manajerial yang dibawahinya, setidaknya sekali dalam seminggu, atau sebulan atau dalam batas waktu yang disepakati. Pada kondisi tertentu, tetap menjalankan fungsi kewartawanan dalam porsi yang disesuaikan. Melakukan pengawasan dan pembinaan pada unit kerja di bawahnya. Bertanggung jawab pada pemimpin redaksi.
2)      Sekretaris Redaksi
Selain semua unit kerja tadi, Salah satu unit kerja yang tak kalah penting adalah sekretaris redaksi. Ia bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, pengembangan dan keuangan redaksi. Ia juga bertanggung jawab atas pengadaan tenaga di redaksi serta sarana pendukungnya. Ia pula yang menyelenggarakan kegiatan monitoring prestasi wartawan serta membuat evaluasi hasil kerja wartawan/koresponden.
Namun, di samping serangkaian tugas berat tadi, sekretaris redaksi juga bertugas menyampaikan berbagai informasi dan perkembangan baik di dalam maupun di luar redaksi pada pemred dan redpel. Ia bertugas mengatur, menyelenggarakan dan menghadiri rapat-rapat redaksi. Menangani administrasi agenda keredaksian dan perencanaan peliputan, serta bertanggung jawab pada pemred dan redpel.
3)      Koordinator Peliputan dan Manajer Produksi
Secara garis komando, koordinator peliputan berada setingkat dengan manajer produksi. Keduanya bertanggung jawab pada redaktur pelaksana. Koordinator peliputan membawahi redaktur dan wartawan. Sementara redaktur, membawahi wartawan, baik itu wartawan tulis maupun wartawan foto.
Manajer produksi adalah penguasa tertinggi pada saat produksi. Pada saat itu, ia membawahi pengelola halaman, para editor, layouter, dan tenaga pracetak. Ia juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang dibuat akan laku di pasaran, sekaligus aman. 
4)      Redaktur
Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan.
Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.
5)      Wartawan
Wartawan ini terdiri dari reporter, fotografer, koresponden (wartawan daerah) dan contributor (penyumbang naskah). Wartawan ini tidak di batasi dengan itu saja tetapi juga pimred, redaktur pelaksana dapat melakukan tugas wartawan selain menjabat tugas yang lain di perusahaan mereka.
6)      Bidang Pendukung Redaksi
Bagian yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi adalah bagian Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Litbang memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan memberikan masukan-masukan bagi pengembangan redaksional dan bagian lainnya, termasuk pembinaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
b.      Bagian Perusahaan
Secara umum, pemimpin perusahaan bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan, terutama dari sisi finansial. Ia juga bertanggung jawab atas ketersediaan dan terpeliharannya sumber daya. Menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan pada unit kerja yang dibawahinya, terus berkoordinasi dengan pemimpin redaksi dalam menjalankan kegiatannya yang berhubungan dengan keredaksian, bertanggung jawab pada pemimpin umum. Pemimpin perusahaan dibantu oleh unit kerja sebagai berikut:
1)      Manajer Umum
Terkait rumah tangga perusahaan, seorang pemimpin perusahaan dibantu oleh menejer umum. Ia bertanggung jawab dalam mengurusi pengadaan dan pemeliharaan barang, merchandise, dan sebagainya. Dalam melaksanakan tugasnya, ia berkoordinasi dengan bagian lain, dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-masing.
2)      Manajer PSDM
Untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya manusia, pemimpin perusahaan dibantu oleh seorang manajer PSDM (pengembangan sumber daya manusia). Menejer ini bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan SDM. Bertanggung jawab mengatur masalah rekruitmen, penilaian dan penghentian karyawan, mengatur kebijakan libur, cuti, sakit, dan sebagainya. Dalam melaksanakan tugasnya, ia berkoordinasi dengan bagian lain, dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-masing.
3)      Manajer Iklan
Seorang manajer iklan, yang bertugas membuat berbagai terobosan, yang intinya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dari sektor yang dikendalikannya. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang menejer iklan wajib berkoordinasi dengan bagian lain, dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-masing. Manajer iklan bertanggung jawab dengan iklan eksternal yaitu iklan yang akan dipasang oleh konsumen disuatu koran lokal.
4)      Manajer Promosi
Terkait masalah promosi, pemimpin perusahaan juga dibantu oleh seorang menejer. Menejer promosi ini bertanggung jawab membuat berbagai terobosan yang intinya dapat meningkatkan citra produk dan perusahaan, yang pada akhirnya dapat mendongkrak pemasukan baik dari sisi iklam maupun penjualan. Dan seperti yang lain, dalam melaksanakan tugasnya, menejer promosi wajib berkoordinasi dengan bagian lain, dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-masing. Manajer proposi bertanggung jawab untuk kegiatan promosi perusahaan seperti iklan, publisitas, spanduk logo dan lain-lain untuk membesarkan nama koran lokan tersebut dan membangkitkan kepercayaan publik.
5)      Manajer Sirkulasi
Tugas penting lainnya yang dibebankan pada pemimpin perusahaan adalah masalah sirkulasi. Karena itu, untuk hal tersebut pemimpin perusahaan dibantu seorang menejer yang bertanggung jawab atas penyebaran dan penjualan produk. Menejer ini harus mampu membuat berbagai terobosan hingga produknya benar-benar tersebar di pasaran dan terjual baik di tingkat eceran maupun pelanggan. Sementara dalam melaksanakan tugasnya, menejer tersebut tetap harus berkoordinasi dengan bagian lain, dan dapat mendelegasikan wewenangnya pada bagian lain sesuai porsinya masing-masing.
6)      Sekretaris Perusahaan
Bagian yang juga tak kalah penting harus ada adalah sekretaris perusahaan. Melalui dirinya serangkaian surat-surat masuk dan keluar, melalui dirinyalah semua rapat-rapat terkait perusahaan terkoordinasi dan terselenggara dengan baik. Ia juga menjalankan fungsi-fungsi public relation, dan melakukan beragam terobosan dengan tujuan menciptakan kenyamanan komunikasi, baik antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan atasan, atau antara perusahaan dan pihak lain.

      B.   Manajemen Redaksional Media Cetak

Manajemen  redaksional  adalah  proses  pengelolaan  materi  pemberitaan  melalui tahap-tahap  perencanaan,  pengorganisasian,  penggerakan,  dan pengawasan, yang mencakup proses peliputan, penulisan, sampai pada penyuntingan (editing).
1.      Perencanaan
Tahap perencanaan adalah untuk menentukan isi berita esok hari dan membahas berita-berita yang perlu ditindaklanjuti.
Proses pencarian dan penciptaan berita biasanya dimulai diruang redaksi melalui rapat proyeksi atau rapat perencanaan berita. Hal ini perlu dilakukan karena berita yang baik adalah hasil perencanaan yang baik. Contoh nyata dari perencanaan adalah salah satu koran lokal yaitu Manado Post yang melakukan rapat redaksi tiga kali seminggu yaitu senin, kamis dan saptu. Senin adalah rapat untuk perencanaan selama seminggu dan rapat kamis untuk evaluasi tengah minggu dan rapat sabtu untuk edisi minggu dan perencanaan minggu selanjutnya.
Setiap berita yang ditampilkan di koran lokal ini selalau melalui rapat dan persetujuan dari pimpinan redaksi sehinga menghasilkan berita yang terkontrol serta tidak menyalahi aturan dari manajemen mereka sendiri.
2.      Pengorganisasian
Tahap ini merupakan  penyusunan  struktur  organisasi  dan  pembagian  tugas pekerjaan  serta  penempatan  orang  berikut  jabatannya  di  dalam struktur  organisasi.
Pada  proses  redaksional  terdapat staffing yang  berfungsi  untuk  melaksanakan  aktifitas  redaksional atau  menempatkan  orang-orang  yang terlibat  langsung ke  dala m  unit  kerja  bidang  redaksional,  yang  merupakan  fungsi vital  karena  menyangkut  ‘sang  pelaksana’.
3.      Penggerakan
Tahap penggerakan adalah aktivitas yang menggerakan orang-orang untuk menghasilkan produk jurnalistik. Tahap penggerakan meliputi:
a.       Peliputan : proses mencari berita (news hunting) atau meliput bahan berita dengan teknik reportase, wawancara, dan riset kepustakaan.
b.      Penulisan : menggunakan teknik melaporkan (to report) yang merujuk pada pola piramida terbalik dan mengacu pada 5W+1H.
c.       Penyuntingan : proses memperbaiki atau menyempurnakan tulisan supaya lebih logis, mudah dipahami, dan tidak rancu, serta tetap memperhatikan fakta dan data agar terjaga keakuratannya.
4.      Pengawasan
Tahap ini untuk mmengetahui apakah pelaksanaan kerja telah sesuai dengan rencana semula atau tidak. Tahap ini sangat penting untuk menjaga apakah rubric yang dibuat tidak keluar jalur dan kaidah jurnalistik.
Sturktur manajemendi setiap media cetak berbeda satu sama lain tergantung dengan kebijakan dan peraturan dari suatu media cetak. Media cetak A berbeda dengan media cetak B. Selain itu manajemen dari koran berbeda dengan manajemen tabloid dan majalah karena sasaran pasar sama tapi tujan pemberitaan berbeda karena itu, setiap manajemen media cetak menyesuaikan sessuai isi atau kotenten berita serta peratuan dan kebijakan perusahaan masing-masing.




Klik link di bawah ini jika anda ingin mengunduh versi Word (docx):
https://drive.google.com/open?id=1wmT8cuxWuHAHGGzl8WzFBRjkQZ5ffC6n



Terima kasih.


-Aghfi-

Tuesday, February 11, 2020

Cara Membuat Blog yang Benar

Langkah-langkah Cara Membuat Blog di Blogger:
1. Terlebih dahulu kamu harus memiliki akun gmail.com
2. Setelah itu, kamu masuk ke google ketik blogger.com
3. Jika ingin membuat blog, klik buat akun/sign up. Jika kamu sudah mempunyai akun google, kamu klik sign in.
4. Masukkan email dan password yang kamu miliki lalu pilih masuk.
5. Selesai !! Bloggermu sudah selesai. Kamu tinggal menggunakannya dengan memasukkan apa yang akan kamu posting.

Terima kasih!
Selamat Mencoba 👍



-Aghfi-

Popular Posts

My Curriculum Vitae